Dirjen WHO Selamat dari Serangan Israel: Kisah Keberanian di Tengah Konflik – Pada tanggal 26 Desember 2024, dunia dikejutkan oleh berita tentang serangan udara Israel yang terjadi di Bandara Internasional Sanaa, Yaman. Serangan ini menargetkan infrastruktur militer yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Di tengah kekacauan tersebut, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, bersama dengan staf PBB lainnya, berada di bandara tersebut dan berhasil selamat dari serangan yang mematikan ini. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang insiden tersebut, latar belakang konflik, serta dampaknya terhadap misi kemanusiaan di Yaman.
Baca juga : 4 Pilihan Universitas Swasta Terbaik di Aceh Versi Webometrics
Latar Belakang Konflik
Konflik di Yaman telah berlangsung selama bertahun-tahun, melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok Houthi yang didukung oleh Iran dan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi. Israel juga terlibat dalam konflik ini, terutama setelah serangan rudal Houthi yang menargetkan scatter hitam wilayah Israel. Serangan udara Israel pada tanggal 26 Desember 2024 adalah bagian dari upaya untuk menghancurkan infrastruktur militer Houthi di Yaman.
Insiden di Bandara Internasional Sanaa
Pada hari Kamis, 26 Desember 2024, Tedros Adhanom Ghebreyesus dan staf PBB lainnya berada di Bandara Internasional Sanaa, Yaman, untuk menjalankan misi kemanusiaan. Mereka sedang bersiap untuk naik pesawat ketika serangan udara Israel terjadi. Serangan tersebut mengenai ruang keberangkatan, yang hanya beberapa meter dari posisi mereka.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Tedros menjelaskan bahwa salah satu anggota kru pesawat terluka akibat serangan tersebut. Dua orang di bandara tewas, dan menara pengendali lalu lintas udara, ruang keberangkatan, serta landasan pacu mengalami kerusakan. Tedros dan timnya harus menunggu perbaikan kerusakan di bandara sebelum mereka bisa berangkat.
Misi Kemanusiaan di Yaman
Tedros berada di Yaman sebagai bagian dari misi kemanusiaan untuk negosiasi pembebasan staf PBB yang ditahan dan menilai situasi kesehatan serta kemanusiaan di negara tersebut. Misi ini sangat penting mengingat kondisi kesehatan dan kemanusiaan di Yaman yang semakin memburuk akibat konflik yang berkepanjangan.
Tedros menuturkan bahwa misinya di Yaman adalah untuk menyerukan pembebasan segera para tahanan rajamahjong tersebut. Meskipun serangan udara Israel menambah ketegangan di wilayah tersebut, Tedros dan timnya tetap berkomitmen untuk menyelesaikan misi kemanusiaan mereka.
Dampak Serangan terhadap Situasi Kemanusiaan
Serangan udara Israel yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa dan infrastruktur militer Houthi memiliki dampak yang signifikan terhadap situasi kemanusiaan di Yaman. Selain menewaskan dan melukai sejumlah orang, serangan ini juga memperburuk kondisi keamanan dan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Menurut media yang dikelola Houthi, serangan tersebut juga mengenai stasiun pembangkit listrik dan pelabuhan, yang menyebabkan kerusakan parah dan mengganggu pasokan listrik serta logistik. Hal ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman, yang sudah sangat kritis akibat konflik yang berkepanjangan.
Reaksi Internasional
Serangan udara Israel di Yaman mendapat reaksi keras dari berbagai pihak. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel akan terus menghancurkan cabang teror dari poros jahat Iran hingga tugas ini selesai. Di sisi lain, Mohammed Ali al-Houthi, kepala komite revolusioner tertinggi Houthi, menyebut serangan Israel sebagai tindakan kejam dan agresif.
Iran juga mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran jelas terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Serangan ini menambah ketegangan di wilayah Timur Tengah dan memperburuk situasi konflik yang sudah sangat kompleks.
Kesimpulan
Insiden serangan udara Israel di Bandara Internasional Sanaa, Yaman, yang hampir menewaskan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, adalah salah satu contoh nyata dari dampak konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut. Meskipun Tedros dan timnya berhasil selamat, serangan ini menyoroti betapa pentingnya upaya kemanusiaan di tengah situasi yang sangat berbahaya.